Tahun 2016 lalu ada event besar yang bikin terharu
Pesparawi Mahasiswa Nasional 2016
Medan, 5-6 September 2016
Pesparawi itu Pesta Paduan Suara Gerejawi. Nah, Pesparawi Mahasiswa ini diadakan setiap 2 tahun sekali. (untuk lebih jelas tentang Pesparawi klik sini) acara ini diikuti oleh para mahasiswa dari universitas-universitas yang ada di Indonesia termasuk universitasku: Universitas Kristen Satya Wacana, Salatiga, UKSW mengirimkan koor mahasiswanya untuk mengikuti acara ini yaitu Voice of Satya Wacana (biasa dipanggil: Voice) dan aku salah satu anggotanya, menempati suara alto 2 *karena suara yg tebal*
Persiapan kita menuju Pesparawi ini bener-bener menguras tenaga dan hati *cieeeilaahh baper* kenapa menguras? kita latihan setiap hari selama kurang lebih 4 jam selama 3 bulan dan disamping itu masih ada latihan yg dibagi dalam kelompok-kelompok plus juga latihan mandiri. Tujuannya biar kita gak lupa sama lagunya dan begitu kita gabung dalam koor inti, tidak terlalu banyak yang dibenahi. Ya mungkin bisa dikatakan selama 3 bulan itu hidupku penuh nyanyian... wkwkwkwk
Kita mengikuti 2 kategori yaitu: Musica Sacra dan Gospel
Lagu yg dibawakan dalam Musica Sacra adalah: Virga Jesse - Anton Bruckner, The Song and Prayer of Birds - Agastya Rama Listya, Kyrie from Schöpfungsmesse - Joseph Haydn.
Lagu yang dibawakan dalam Gospel adalah: Look What They Doin' To Jesus - Richard Jackson dan Let Everything That Hath Breath - Jeffrey L. Ames
Aku dapat bagian solo alto di lagu Kyrie. Selama 3 bulan itu diolah terus untuk penempatan vokalnya (karena masalah terbesarku adalah penempatan vokal yang kurang loss) dan ada bagian yg susah banget dimana harus menggunakan nada yg meliuk-liuk dinyanyikan secara cepat (grupetto). Selama 3 bulan aku juga harus menjauhi es karena es lebih cepat membuat aku batuk daripada gorengan.
Tanggal 2 kita berangkat menuju Medan via Bandara Adisucipto Yogyakarta. Banyak ucapan "Semoga Sukses" lewat media sosial. Keberangkatan kita bersamaan dengan Paduan Suara dari Universitas Kristen Duta Wacana Yogyakarta.
Sesampainya di Medan, kita masih tetap latihan, latihan dan latihan di hotel kemudian uji coba panggung juga. Oiya, tempat Pesparawinya itu di Medan International Convention Center. Tempatnya KECE ABIEZZ! waktu nunggu giliran UCP itu lama banget. heem. Sedih deh pokoknya.
Tanggal 5-6 sudah mulai lomba, kita semakin gencar latihan, mulai dari latihan per suara, latihan bersama, latihan untuk solis-solis nya juga ada! dan selama di Medan, tiada hari tanpa vitamin. Malam sebelum tanggal 5 & tanggal 6, semua solis di panggil untuk latihan, dibenerin satu-satu. Aku merasakan perbedaan suaraku dari awal yg ketutup, malam itu aku dapat tempatnya. Kita semua berdoa, semoga semua akan lancar saat kita maju.
Hari-H (2 hari) dengan semangat yang membara *cieilah* kita ke MICC. Saling menguatkan dan menyemangati karena beberapa mengalami krisis kepercayaan diri. Ketika kita sudah dipanggung, hal yang kita ingat yaitu kita maju untuk melayani dengan lagu-lagu Gereja. Tetap rendah hati.
Setelah kita tampil di tanggal 6-7, kita jalan-jalan ke danau Toba dan aku mengakui tempatnya indah banget!
Puji Tuhan bisa membawa pulang 2 medali emas dan segala jerih payah, usaha, kerja keras kita semua menghasilkan sesuatu yang luar biasa: tiap hari dengerin youtube buat solo lagu Kyrie - Haydn, konser tunggal di kamar mandi (sampai teman sekamar bosen), puasa es berbulan-bulan (rela kepanasan) latihan sampai malam (sempat tumbang 1 hari), latihan kelompok kecil, seksional, dan lain-lain.
Lagu yang dibawakan dalam Gospel adalah: Look What They Doin' To Jesus - Richard Jackson dan Let Everything That Hath Breath - Jeffrey L. Ames
Aku dapat bagian solo alto di lagu Kyrie. Selama 3 bulan itu diolah terus untuk penempatan vokalnya (karena masalah terbesarku adalah penempatan vokal yang kurang loss) dan ada bagian yg susah banget dimana harus menggunakan nada yg meliuk-liuk dinyanyikan secara cepat (grupetto). Selama 3 bulan aku juga harus menjauhi es karena es lebih cepat membuat aku batuk daripada gorengan.
Tanggal 2 kita berangkat menuju Medan via Bandara Adisucipto Yogyakarta. Banyak ucapan "Semoga Sukses" lewat media sosial. Keberangkatan kita bersamaan dengan Paduan Suara dari Universitas Kristen Duta Wacana Yogyakarta.
Sesampainya di Medan, kita masih tetap latihan, latihan dan latihan di hotel kemudian uji coba panggung juga. Oiya, tempat Pesparawinya itu di Medan International Convention Center. Tempatnya KECE ABIEZZ! waktu nunggu giliran UCP itu lama banget. heem. Sedih deh pokoknya.
Uji Coba Panggung
Perjuangan panas-panasan selama latihan
Hari-H (2 hari) dengan semangat yang membara *cieilah* kita ke MICC. Saling menguatkan dan menyemangati karena beberapa mengalami krisis kepercayaan diri. Ketika kita sudah dipanggung, hal yang kita ingat yaitu kita maju untuk melayani dengan lagu-lagu Gereja. Tetap rendah hati.
Musica Sacra
Gospel/Spiritual
Penampakan dari atas
Full-Team |
mencoba mode panorama |
Makanan di sana "manis"-"asem" ENAK POOOL!!! |
Setelah itu kita sorenya langsung ke MICC untuk denger pengumuman juara. Kita menunggu cukup lama di dalam gedung yang (mungkin) acara bebas yang diisi dengan joget-joget random dan karena kita capek hasil jalan-jalan dari Danau Toba, kami semua duduk antheng di kursi (mungkin sesekali memejamkan mata)
Acara dimulai lagi sekitar jam 19.00 dimulai dengan sambutan-sambutan dari panitia dan jajaran-jajarannya kemudian terakhir dari juri sekaligus pengumuman kejuaraan. DAN HASILNYA ADALAH... *drum roll*
KATEGORI MUSICA SACRA
Juara I: PSM Universitas Sam Ratulangi (Poin: 88.90)
Juara II: PSM Universitas Kristen Satya Wacana (Poin: 85.58)
Juara III: PSM Univeritas Sumatera Utara (Poin: 84.95)
KATEGORI GOSPEL/SPIRITUAL
Juara I: PSM Evangelist Universitas Kristen Artha Wacana (Poin: 88.65)
Juara II: PSM Hotumesse Universitas Pattimura (Poin 87.98)
Juara III: PSM Universitas Kristen Satya Wacana (Poin: 87.85)
Puji Tuhan bisa membawa pulang 2 medali emas dan segala jerih payah, usaha, kerja keras kita semua menghasilkan sesuatu yang luar biasa: tiap hari dengerin youtube buat solo lagu Kyrie - Haydn, konser tunggal di kamar mandi (sampai teman sekamar bosen), puasa es berbulan-bulan (rela kepanasan) latihan sampai malam (sempat tumbang 1 hari), latihan kelompok kecil, seksional, dan lain-lain.