Semua orang pernah mengalami demam panggung (termasuk saya) hanya saja kadar demam panggung setiap orang berbeda-beda. Demam panggung lebih banyak terjadi pada wanita karena wanita suka mengaitkan pada kekhawatiran yang lain (khawatir akan penampilannya, khawatir akan apa yang orang lain pikirkan, khawatir melupakan beberapa hal saat di panggung, dsb). Tetapi kadar demam panggung untuk tiap tingkatan keahlian berbeda-beda. Hal tersebut tergantung seberapa sering kita tampil di atas panggung. Mungkin bisa saya tambahkan juga seberapa siap kita dalam membawakan sebuah lagu, misalnya kadar grogi di atas panggung: orang yang sudah hapal dengan lagu tersebut akan lebih tenang dibaningkan dengan orang yang belum hapal dengan lagu yang akan dibawakan. Demam panggung juga dipengaruhi oleh banyaknya orang yang maju bersama dengan kita di panggung. Ketika saya bernyanyi duet/trio gejala demam panggung pasti muncul sedangkan ketika saya bernyanyi di paduan suara, gejala demam panggung jarang saya rasakan atau malah nyaris tidak ada. Cara untuk mengurangi demam jenis ini bukan bersugesti “tidak ada orang” atau “anggap saja orang-orang di sini pohon” (dan sejenisnya) tetapi membiasakan diri lebih sering tampil di depan orang banyak.
Maria Theresia Lintang
Mahasiswi Progdi Seni Musik
UKSW